Sunday, April 24, 2011

hakikat manusia


HAKIKAT MANUSIA

                Mengapa perlu mengetahui tentang hakikat manusia?
1.       Untuk mengantar pengkajinya memiliki hikmah mengenai manusia.
2.       Untuk melahirkan tenaga kependidikan dalam berbagai posisi.
3.       Karena pandangan calon tenaga kependidikan tentang konsep manusia menentukan bagaimana ia memperlakukan manusia lain dan kemana manusia tersebut akan dibawa.
Pendekatan dalam pengkajian manusia
1.       Pendekatan multidisiplin
Suatu pendekatan dalam mengkaji sesuatu dengan melibatkan beberapa disiplin ilmu secara berdiri sendiri.
2.       Pendekatan interdisiplin
Termasuk dalam pendekatan multidispin, bedanya pada pengkaji.
Dalam pendekatan multidisiplin pengkajinya seorang spesialis, sedangkan pendekatan interdisiplin seorang generalis.

Salah Satu Pengertian Tentang Hakikat Manusia
                Menurut pandangan Al-Jamaly, hakikat manusia merupakan paduan yang menyeluruh antara akal, emosi, dan perbuatan. Manusia bukan penjelmaan Tuhan di muka bumi, melainkan utusan Tuhan di muka bumi.
                Manusia : Tinjauan secara Evolusi
                Evolusi tidak hanya menyangkut alam semesta, evolusi juga mengena pada manusia dan itu tidak hanya dalam pengertian biologi saja, melainkan pula pengertian dalam bidang kemampuan intelektual , tingkah laku, dan peradaban manusia.
                Semenjak adanya manusia di bumi, manusia telah bertahun-tahun hidup dalam peradaban binatang, selanjutnya berkembang menjadi pemburu, pengumpul, petani, peternak, praindustri, industri, dan pasca-industri. Perkembangan yang pada awalnya lebih bersifat evolusi ini untuk selanjutnya lebih bersifat revolusi. Teriring dengan perkembangan dalam bidang peradaban ini, telah terjadi pula revolusi dalam bidang pendidikan sebagai proses budaya.
                Manusia : Tinjauan Filosofik
                Pandangan tentang manusia sebagai makhluk rasional telah bertahun-tahun diyakini kebenarannya, bahkan telah pula menjadi asumsi dasar dari berbagai cabang ilmu, sekarang mulai disadari keterbatasannya. Kita sering kali menjumpai adanya ketidakrasionalan perilaku manusia. Seperti upaya pengembaraan batin manusia untuk menjelajahi ruang supranatural, perilaku untung-untungan, dan keuntungan yang sifatnya paranormal.
                Barangkali pendefinisian manusia yang belum mengalami krisis adalah pandangan menusia secara animal symbolicum dari Cassirer. Dengan definisi ini mengandung makna bahwa pemikiran dan perilaku simbolis merupakan cirri yang betul-betul khas manusiawi dan bahwa kemajuan seluruh kebudayaan manusiamendasarkan diri pada hal tersebut. Perkataan symbol harus dibedakan dengan tanda, sebab pada binatang juga dapat melakukan sesuatu dengan tanda tertentu.
                Terdiri dari apakah Manusia itu?
1.       Aliran Monoisme : menganggap bahwa seluruh semesta makrokosmos termasuk manusia sebagai mikrokosmos hanya terdiri satu asas atau satu zat. Aliran monoisme dibedakan menjadi 2 paham, yaitu :
a.       Paham materialisme: mendasarkan diri pada realitas yang sebenarnya dari sesuatu adalah materi.
b.      Paham idealism : pandangan bahwa realitas yang sebenarnya adalah berupa idea atau rohani.
2.       Aliran Dualisme : memandang realitas semesta merupakan perpaduan antara unsur zat hidup dan benda mati. Manusia merupakan sintetis antara jasmani dan rohani.
Dimensi-dimensi Kemanusiaan Manusia
1.       Manusia sebagai makhluk individu : bahwa manusia bersifat unik atau khas.
2.       Manusia sebagai makhluk sosial : bahwa manusia akan saling membutuhkan untuk dapat bertahan hidup.
3.       Manusia sebagai makhluk asusila : bahwa dalam hubungan manusia akan muncul nilai yang membedakan baik dan buruk.
4.       Manusia sebagai makhluk religius : bahwa manusia akan mengakui akan adanya kekuatan lain diluar diri manusia yang sifatnya supra-natural, yang secara umum disebut Tuhan.

Konsep Manusia Indonesia Seutuhnya
                Bangsa Indonesia telah sepakat mengenai konsep sosok Manusia Indonesia Seutuhnya. Yaitu menempatkan keempat dimensi kemanusiaan secara selaras, serasi dan seimbang. Deskripsi paling rinci tentang Manusia Indonesia Seutuhnya tertuang dalam butir-butir pengamalan Pancasila.
                Sedangkan konsep lain mengacu pada penggalan kalimat terakhir tujuan Pendidikan Nasional berdasarkan UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab IV, Pasal 3. Yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

1 comment:

  1. Wonderful post, thanks for putting this together! "This is obviously one great post. Thanks for the valuable information.
    HRM 531 Entire Course

    ReplyDelete